Angka Indeks Tidak Tertimbang & Angka Indeks Tertimbang
MAKALAH STATISTIKA DESKRIPTIF
Angka Indeks Tidak Tertimbang & Angka Indeks Tertimbang
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami sampaikan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat kemurahannya
kami dapat menyelesaikan makalah “STATISTIKA DESKRIFTIF” yang berjudul angka
indeks tidak tertimbang dan tertimbang ini sesuai dengan harapan.
Dengan
membuat makalah ini kami ingin mewujudkan para mahasiswa/i dapat mengenal dan
memahami angka indeks sehingga mengerti akan pertumbuhan perekonomian Negara
dalam bidang apapun agar data yang ada bisa diolah, dan data tersebut bisa
dijadikan suatu perbandingan dengan tahun-tahun berikutnya.
Dalam
proses materi pembuatan makalah ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan,
arahan, koreksi dan saran
Kami
menyadari, bahwa makalah ini belum sempurna, untuk itu saran atau kritik yang
sifatnya membangun terutama dari dosen dan teman-teman mahasiswa/i sangat kami
harapkan demi menyempurnakan makalah ini.
Demikian
makalah ini kami buat semoga bermanfaat bagi kita semua. Kami berharap makalah
‘’STATISTIKA DESKRIFTIF” bisa membantu teman-teman untuk belajar lebih tentang
Angka Indeks Tidak Tertimbang dan Tertimbang.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara etimologis kata "statistik" berasal dari
kata status (bahasa latin) yang mempunyai persamaan arti
dengan kata state (bahasa Inggris) atau kata staat (bahasa
Belanda), dan yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi negara.
Pada mulanya, kata "statistik" diartika sebagai "kumpulan bahan
keterangan (data), baik yang berwujud angka (data kuantitatif) maupun yang
tidak berwujud angka (data kualitatif), yang mempunyai arti penting dan
kegunaan yang besar bagi suatu negara. Namun, pada perkembangan
selanjutnya, arti kata statistik hanya dibatasi pada kumpulan bahan keterangan
yang berwujud angka (data kuantitatif) saja bahan keterangan yang tidak
berwujud angka (data kualitatif) tidak lagi disebut statistik.
Dalam kamus bahasa Inggris akan kita jumpai kata statistics dan kata statistic. Kedua kata itu mempunyai arti yang berbeda. Kata statistics artinya "ilmu statistik", sedang kata statistic diartika sebagai "ukuran yang diperoleh atau berasal dari sampel," yaitu sebagai lawan dari kata "parameter" yang berarti "ukuran yang diperoleh atau berasal dari populasi".
Dalam kamus bahasa Inggris akan kita jumpai kata statistics dan kata statistic. Kedua kata itu mempunyai arti yang berbeda. Kata statistics artinya "ilmu statistik", sedang kata statistic diartika sebagai "ukuran yang diperoleh atau berasal dari sampel," yaitu sebagai lawan dari kata "parameter" yang berarti "ukuran yang diperoleh atau berasal dari populasi".
Statistik adalah kumpulan data, bilangan maupun non bilangan
yang disusun dalam tabel / diagram yang melukiskan suatu persoalan. Statistika
adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data,
pengolahan / penganalisaannya dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan
data dan analisa yang dilakukan.
Statistika dibagi 2 kelompok yaitu deskriptif dan inferensia.
Statistika deskriptif adalah metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan
penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna sedangkan
statistika inferensia yaitu metode yang berhubungan dengan analisa sebagian
data untuk kemudian sampai pada peramalan / penarikan kesimpulan tentang
seluruh gugus data induknya.
Makalah ini dibuat untuk memberitahukan materi tentang Angka Indeks Tidak Tertimbang & Angka Indeks Tertimbang. Dalam makalah ini memberitahukan bagaimana cara menghitung sebuah data yang sudah dikelompokan secara terperinci.
Makalah ini dibuat untuk memberitahukan materi tentang Angka Indeks Tidak Tertimbang & Angka Indeks Tertimbang. Dalam makalah ini memberitahukan bagaimana cara menghitung sebuah data yang sudah dikelompokan secara terperinci.
1.2 Tujuan Makalah
Disamping tujuan untuk memenuhi syarat nilai UAS untuk mata kuliah statistika.
1.3 Sistematika Penyusunan
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini
membahas tentang latar belakang makalah, tujuan dan sistematika penyusunan
tersebut, dimana bab ini menjelaskan secara detail agar dapat dimengerti dengan
jelas.
BAB 2 PEMBAHASAN
Bab ini
membahas tentang inti dari isi makalah yaitu menjelaskan tentang Angka Indeks Tidak Tertimbang & Angka Indeks Tertimbang secara
terperinci.
BAB 3 Contoh Soal dan Pembahasan
Bab ini
membahas tentang contoh - contoh soal Angka Indeks Tidak Tertimbang & Angka Indeks Tertimbang dan pembahasannya. BAB 4 PENUTUP
Bab ini
membahas tentang kesimpulan dari makalah yang kami buat dan tentunya dapat
bermanfaat bagi para pembaca.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Angka Indeks
Adalah suatu angka yang dibuat
sedemikian rupa sehingga dapat dipergunakan untuk melakukan perbandingan antara
kegiatan yang sama,(produksi ekspor,hasil penjualan,jumlah uang beredar dan
sebagainya) dalam dua waktu yang berbeda.\
2.2
jenis angka indeks
1. Jenis (Penggunaan)
a) Indeks
Harga (Price Index)
Mengukur perubahan harga barang .Misalnya: Indeks harga konsumen ,Indeks harga perdagangan besar .Indeks harga yang dibayar dan diterima
petani
b) Indeks
Kwantitas (Quantity Index)
Mengukur kwantitas suatu barang yang diproduksi
dikonsumsi maupun dijual .Misalnya :Indeks produksi beras,Indeks konsumsi kedelai,Indeks penjualan jagung
c) Indeks
Nilai (Value Index)
Perubahan nilai dari suatu barang, baik
yang dihasilkan diimpor maupun diexport .Misalnya : Indeks nilai ekpor
kopra.
2. Jenis
(Cara Penentuan)
A. Indeks Tidak Tertimbang
Indeks
tidak berimbang dalam pembuatannya tidak memasukkan faktor yang mempengaruhi
naik-turunnya angka indeks.
1.
Metode Angka Relatif
2.
Metode Agregat (gabungan)
3.
Metode Rata-Rata Relatif
B. Indeks Tertimbang
Indeks tertimbang
memasukkan faktor yang mempengaruhi naik-turunnya angka indeks
1. Metode
Agregat Sederhana Tertimbang
2. Metode
Laspeyres
3. Metode
Paasche
4. Metode
Drobisch
5. Metode
Irving Fisher
6. Metode
Marshall – Edgeworth
2.3
Angka
Indeks Tertimbang
Menurut Sansubar Saleh, Indeks
tertimbang merupakan angka indeks yang mencerminkan pentingnya suatu angka
penimbang (bobot atau weight) terhadap angka-angka lainya,sedangkan pemberian
bobot angka penimbang tersebut ditentukan berdasarkan pentingnya barang atau
komoditi tersebut secara subyektif.
Terkait dengan indeks
tertimbang,disamping menggunakan angka penimbang secara subyektif dapat juga
memperhatikan kuantitas atau jumlah barang sebagai pengganti angka penimbang tersebut,sehingga
sering disebut dengan Indeks kuantitas.dalam menghitung angka indeks kuantitas
tersebut variabel yang sangat penting untuk menjadi pertimbangan adalah
kuantitas masing-masing komoditi.secara umum indeks,kuantitas dapat dihitung
dengan cara :
1. Angka Indeks Sederhana
In=Pn /Po x100%
KETERANGAN :
P0, harga barang pada
jangka waktu dasar dan
Pn, harga barang pada
suatu periode waktu yang lain.
In, Index harga barang
2. Indeks
Laspeyres
yaitu
model perhitungan indeks dengan menggunakan kuantitas pada tahun dasar (Qo)
sebagai faktor penimbang.dirumuskan :
Lo,n=[(∑Pn x Qo)/(∑Po x Qo) ]x 100%
3. Indeks
Paasche
Yaitu
model penghitungan indeks dengan menggunakan kuantitas pada tahun ke-n(Qn)
sebagai faktor penimbang.dirumuskan :
Po,n=[(∑Pn x Qn)/(∑Po x Qn)] x 100%
4. Indeks
Drobisch
Yaitu
kombinasi dari Indeks Laspeyres dengan Indeks Paasche atau rata-rata dari kedua
indeks tersebut.Indeks Drobisch ini untuk memperkecil perbedaan dari indeks
Laaspeyres dan Indeks Paasche.dirumuskan :
ID=(IL + IP)/2
5. Indeks
Fisher
Yaitu
rata-rata dari indeks laspeyres dan indeks paasche dengan jalan mengakarkan
hasil perkalian kedua indeks tersebut.dirumuskan :
Fo,n=√(Lo,n/Po,n)
6. Indeks
Edgeworth
Model
perhitungan indeks dengan menjumlahkan kuantitas dari tahun ke-n dengan
kuantitas tahun dasar atau (Qo+Qn) dan digunakan sebagai faktor
penimbang.Dirumuskan:
IL=[(∑Pn x (Qn+Qo)) / (∑Po x (Qn + Qo))] x
100%
2.5 Angka
Indeks Tidak Tertimbang
Metode angka indeks tidak
tertimbang digunakan untuk mengetahui perkembangan suatuharga, yaitu terfokus
hanya pada harga dan tidak mempertimbangkan kuantitasnya. Metode angka indeks tertimbang dibagi menjadi
tiga, yaitu : Angka Indeks Relatif, yaitu
untuk mengukur perbedaan “satu” macam nilai/harga/ kualitasnya saja dalam waktu yang berbeda. Angka Indeks Aggregate Sederhana, yaitu
membandingkan jumlah dari harga-harga barang persatuan untuk tiap-tiap tahun.
Angka indeks tidak tertimbang
dapat diketahui dengan 3 cara :
1.metode angka relatif
It=Pt/Po x
100%
KETERANGAN:
P0, harga
barang pada jangka waktu dasar dan
Pt, harga
barang pada suatu periode waktu yang lain.
It, Index
harga barang pada saat
2.metode angka agregat (gabungan)
Io,n=∑Pn/∑Po x
100%
3.metode rata-rata relatif
Io,n=(∑Pn/∑Po) / N x 100%
BAB III
Contoh Soal dan Pembahasan
3.1
Contoh Soal Indeks Tertimbang
Soal :
jenis
|
Produksi
|
harga
|
||
barang
|
1994
|
1995
|
1994
|
1995
|
A
|
35
|
20
|
20
|
15
|
B
|
15
|
40
|
35
|
30
|
C
|
60
|
50
|
40
|
40
|
D
|
45
|
70
|
30
|
60
|
E
|
30
|
90
|
15
|
80
|
jumlah
|
185
|
270
|
140
|
225
|
Penyelesaian :
Jenis
|
produksi
|
Harga
|
Po.Qo
|
Pn.Qo
|
Po.Qn
|
Pn.Qn
|
||
barang
|
Qo.1994
|
Qn.1995
|
Po.1994
|
Pn.1995
|
||||
A
|
35
|
20
|
20
|
15
|
700
|
525
|
400
|
300
|
B
|
15
|
40
|
35
|
30
|
525
|
450
|
1400
|
1200
|
C
|
60
|
50
|
40
|
40
|
2400
|
2400
|
2000
|
2000
|
D
|
45
|
70
|
30
|
60
|
1350
|
2700
|
2100
|
4200
|
E
|
30
|
90
|
15
|
80
|
450
|
2400
|
1350
|
7200
|
jumlah
|
185
|
270
|
140
|
225
|
5425
|
8475
|
7250
|
14900
|
1.angka indeks sederhana :
Untuk komoditi A
In=Pn /Po x100%
I95=P95/P94x 100%
= 20/15x100%
= 133,3%
metode Paasche :
indeks model paasche =
|
Pn.Qn
|
x 100%
|
||
Po.Qn
|
||||
=
|
2,055172
|
metode
Laspeyres:
indeks model laspeyres =
|
Pn.Qo
|
x 100%
|
||
Po.Qo
|
||||
=
|
1,562212
|
metode Indeks Drobisch:
ID =(IL + IP)/2
= 1,562212+2,055172 /2
=1,808692
metode Indeks Fisher
Fo,n=√(Lo,n/Po,n)
=√(1,562212+2,055172 )
=√3,617384
=1,091
3.2
contoh soal Indeks tidak tertimbang
Soal : hitung angka indeks nya
!
jenis
|
Harga
|
|
barang
|
2004
|
2005
|
A
|
35
|
10
|
b
|
15
|
40
|
C
|
50
|
90
|
D
|
45
|
80
|
E
|
25
|
90
|
jumlah
|
170
|
310
|
Penyelesaian :
1.metode angka relatif
Barang A
Rumusnya
It=Pt/Po x 100%
=35/10x100%
=35%
2.metode angka agregat (gabungan)
Rumusnya Io,n =∑Pn/∑Po x
100%
=310/170x100%
=182.352 %
3.metode rata-rata relatif
Rumusnya
Io,n=(∑Pn/∑Po) / N x 100%
=(310/170)/5x100%
=36,47%
BAB IV
PENUTUP
Statistika dipelajari di berbagai bidang ilmu karena statistika
adalah sekumpulan alat analisis data yang dapat membantu
pengambil keputusan untuk mengambil keputusan berdasarkan hasil kesimpulan pada analisis data dari data yang
dikumpulkan. Selain itu juga dengan statistika kita
bisa meramalkan keadaan yang akan datang berdasarkan data masa lalu. Statistika Deskriptif memberikan informasi yang terbatas, yaitu
memberi informasi yang terbatas pada data apa adanya.
Oleh karenanya pemakai statistik deskriptif tidak dapat mengambil kesimpulan yang umum atas data yang
terbatas.
Komentar
Posting Komentar